Jakarta, Aktual.com – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial mengakui tak bisa berjalan sendiri dalam menggelar kegiatan sosial di masyarakat. Untuk itu perlu peran dunia usaha di dalamnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Sosial, Marzuki saat membuka acara Indonesia CSR Exibition (ICE) 2018 di Gedung Kinanti Building, Jakarta, Kamis (25/10).
Menurutnya, perlu ada kemitraan dengan dunia usaha untuk mengusung program sosial ini. Sehingga terjadi sinergi positif antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Apalagi menurut UU No 40 tentang Perseroan Terbatas diatur peran dunia usaha untuk menyisihkan CSR. Juga PP soal PKBL untuk BUMN dan banyak forum CSR di tingkat kabupaten dan provinsi lainnya,” jelas dia.
ICE 2018 sendiri untuk mendorong para praktisi CSR untuk melakukan inovasi guna pengembangan komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dan inovasi ini diperlukan karena komunitas UMKM memiliki peran besar dalam menggerakan perekonomian Indonesia.
“Kita dukung kegiatan CSR ini. Apalagi setiap tahun juga kita kasih award ke UMKM yang bisa berperan dalam program CSR ini. Ditambah peran UMKM ini strategis dalam menangani kemsikinan,” jelas Marzuki.
Menurutnya, CSR itu memiliki banyak manfaat. Terlihat juga saat memberikan bantuan untuk korban bencana Lombok dan Palu itu banyak yang disisihkan dari anggaran CSR.
“Saat musibah itu banyak pengusaha yangg sumbang CSR-nya ke sana. Itu menjadi bentuk sinergi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang berdampak positif,” kata dia.
ICE 2018 sendiri menargetkan beberapa peserta kegiatan mulai dari perusahaan pelaku CSR, perusahaan operator CSR, dan mitra binaan CSR. Kemudian kegiatan ini juga menargetkan para pengunjung mulai pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, pegawai negeri, pegawai BUMN, BUMD, dan masyarakat umum.
“Hari terkahir penyelenggaraan akan ditutup olrh kegiatan jalan sehat: pemoeda Indoensia maju bersamaa tokoh entrepreneur Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir,” kata Ketua Alumni ITB Ganesha Maju Bersama, Akhmad Syarbini.
Artikel ini ditulis oleh: