Jakarta, Aktual.com — Sekaa (grup) Wrdhi Cwaram Padangsambian, duta seni Kota Denpasar menyuguhkan seni kerawitan klasik memeriahkan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 yang mampu menarik perhatian penonton di Taman Budaya Denpasar, Rabu (8/7).
“Sekaa seni klasik itu dirintis sejak tahun 1989 atau 26 tahun yang silam selama ini sudah lima kali mendapat kepercayaan tampil dalam aktivitas seni tahunan yang bergengsi itu,” kata pembina seka seni tersebut I Ketut Suandika di sela-sela pementasan.
Ia mengatakan, sekaa Wrdhi Cwaram sebagai duta seni Kota Denpasar pernah meraih prestasi gemilang yakni juara pertama dalam perlombaan kerawitan tingkat Provinsi Bali tahun 2003.
Dalam pementasan kali ini mengikutsertakan 40 seniman yang terdiri atas 30 seniman tabuh, lima penari dan lima orang lainnya mendukung kelancaran pementasan tersebut.
Tabuh dan tari yang disuguhkan terdiri atas alunan musik tradisional Bali berjudul tabuh Telu Gegancangan Bratayudha dan Tari Jauk Longgor yang sering di sebut dengan Jauk Manis yang merupakan interpretasi dari Raja Raksasa yang mempunyai sifat angkuh, garang, ekpresi geraknya yang dinamis yang disebut Kenyang Lempung serta gerakan jari tangan.
Kebyar Ding yang diciptakan Oleh I Made Regog pada tahun 1925 komposisi dari kebyar Ding yang pertama kali dimainkan oleh Sekaa gong Kebyar Belaluan yang merupakan hasil pengembangan gaya Bali Selatan seperti umumnya kehidupan musik yang berkembang pesat di daerah ini.
Selain itu juga disuguhkan pementasan tari topeng Kenyung Manis merupakan karya tari topeng yang terinspirasi dari pedagang kelapa yang selalu menebar senyum manis kepada konsumen maupun masyarakat sekitarnya.
Pementasan Sekaa Wrdhi Cwaram tampil di kalangan Angsoka yang waktunya bersamaan dengan tampilnya sanggar Prembon Sekar Sandat di kalangan Ayodya. Dua pementasan itu merupakan bagian dari sembilan jenis kesenian yang tampil pada hari ke-26 pelaksanaan PKB.
Artikel ini ditulis oleh: