Jakarta, Aktual.com – Tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Sukanto mengungkapkan data DNA tersimpan lebih lama di tulang dibanding dengan jaringan tubuh lainnya.

Hal ini diutarakan langsung oleh Kepala DVI RS Polri, Komisaris Besar (Kombes) Pol drg Lisda Cancer usai jumpa pers di halaman Gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramat Jati, Senin (12/11).

“Data DNA dapat tersimpan dengan baik dalam tulang, dan tidak mudah rusak, dibandingkan dengan jaringan tubuh lain yang mudah rusak karena pembusukan,” kata Lisda.

Banyaknya jaringan pada tulang disebutnya menjadi alasan di balik hal ini. Menurutnya, tulang memiliki lima lapis jaringan, yaitu peristoneum (lapisan terluar), tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.

Banyaknya lapisan itu dapat menyimpan data DNA lebih baik, dibanding jaringan lain yang mudah rusak, salah satunya karena pembusukan.

Lisda menyebut tulang banyak ditemukan pada kantong jenazah yang dikirim pada Jumat (9/11) dan Sabtu (10/11). Ia pun optimistis temuan tersebut dapat mengungkap lebih banyak penumpang ke depannya nanti.

Kualitas sampel Dalam kesempatan berbeda, Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kombes Polisi dr Hariyanto mengatakan lamanya proses identifikasi bergantung pada kualitas sampel, bukan pada waktu tibanya kantong jenazah.

Kombes Lisda pun menjelaskan, kantong jenazah tidak selalu menyimpan bagian tubuh yang berkualitas baik untuk diperiksa.

“Terkadang kami menerima kantong jenazah berisi lemak, atau jaringan yang mulai membusuk. Tentu sulit untuk mengidentifikasi penumpang dari sampel itu, tetapi kami terus mencoba mencari bagian yang masih diperiksa,” terang Kombes Lisda.

Proses pemeriksaan DNA setidaknya membutuhkan waktu empat-delapan hari. Apabila hasil profil DNA tidak lengkap, maka tim DVI akan mengulang proses pemeriksaan.

Di samping pemeriksaan DNA,maka tim DVI juga melakukan eksaminasi terhadap sidik jari dan medis terhadap korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610. Hingga hari ke-15 insiden terjadi pada 29 Oktober, tim DVI telah mengidentifikasi 82 penumpang, dan memeriksa 195 kantong jenazah.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan