Jakarta, aktual.com – PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), melalui anak usahanya PT Singaland Asetama (SGA), mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat pertama pada saat sesi SDG
Innovation Pitch Showcase: Solutions for Sustainable Business dalam rangkaian agenda UN Global Compact Leaders Summit 2025.
Forum internasional yang dihelat di Convene, 101 Park Avenue, New York, Amerika Serikat pada 23 September 2025 ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dunia.
Sebagai wakil Indonesia, BWPT berhasil tampil sebagai juara dan membawa nama bangsa di panggung internasional. Momentum ini semakin istimewa karena UN Global Compact Leaders Summit digelar berbarengan dengan Sidang Umum PBB Tahunan yang dihadiri kepala negara serta pimpinan global.
Penghargaan diberikan atas inovasi “Green Carbon Black: Rewind – Recycling Waste into Decarbonization”, yang mengolah tandan kosong kelapa sawit menjadi bio-oil sebagai bahan baku karbon hitam ramah lingkungan.
Produk ini menjadi alternatif pengganti bahan baku berbasis minyak bumi yang lazim digunakan di industri otomotif, karet, cat, hingga manufaktur lainnya.
Inovasi ini lahir dari kolaborasi antara BWPT dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjadi bukti nyata bahwa sinergi dunia usaha dan lembaga riset nasional mampu menghasilkan solusi inovatif
yang relevan, berdampak, dan dapat direplikasi lintas sektor.
“Keberlanjutan hanya dapat dicapai bila kita memberdayakan talenta muda untuk tumbuh sebagai profesional sekaligus diberi ruang berinovasi. BWPT berkomitmen pada implementasi ESG sebagai fondasi
utama pertumbuhan jangka panjang,” kata CEO BWPT Henderi Djunaidi.
Pencapaian ini merupakan hasil keikutsertaan BWPT dalam SDG Innovation Accelerator for Young Professional selama sembilan bulan. Tim inovator muda BWPT – terdiri dari Fadli Dermawan, Francesco
Andrew, Jeffry Purwanto, dan Diana Sinurat dengan Winda Adelita Saragih sebagai champion leader, tampil pada sesi “SDG Innovation Pitch Showcase” dan meraih predikat juara pertama.
Tim mendapat dukungan penuh dari Henderi Djunaidi (CEO BWPT) dan Bobby D.A. Jorris (Group Head of Human Capital and Corporate Services) sebagai mentor.
Inovasi BWPT dinilai unggul dalam kriteria relevansi, dampak terhadap SDGs, kepemimpinan inovasi, keberlanjutan bisnis, skalabilitas, serta praktik bisnis bertanggung jawab. BWPT berhasil mengungguli perusahaan-perusahaan global dari 15 negara, termasuk Tesco (Inggris), Hermes (Prancis), Volkswagen Truck & Bus (Meksiko), hingga Lenovo (Tiongkok).
Green Carbon Black juga berkontribusi langsung pada sejumlah target SDGs, yakni:
• SDG 8 : Decent Work and Economic Growth
• SDG 9 : Industry, Innovation, and Infrastructure
• SDG 11 : Sustainable Cities and Communities
• SDG 12 : Responsible Consumption and Production
• SDG 13 : Climate Action
• SDG 17 : Partnership for the Goals
Kemenangan Indonesia di Panggung Dunia
Keberhasilan ini bukan sekadar kemenangan perusahaan, tetapi juga kemenangan Indonesia. UN Global Compact Leaders Summit 2025 membuktikan bahwa inovasi dari sektor perkebunan sawit Indonesia mampu memberikan kontribusi nyata terhadap agenda keberlanjutan dunia.
BWPT berharap capaian ini dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan Indonesia untuk bergabung dengan UNGC, berinovasi, serta membawa nama bangsa di kancah internasional. Dengan demikian,
Indonesia semakin diakui sebagai motor penting pembangunan berkelanjutan global.
Melalui inovasi hijau dan pemberdayaan talenta muda, BWPT menegaskan posisinya sebagai perusahaan perkebunan yang berkomitmen penuh pada implementasi ESG, inovasi berkelanjutan, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















