Penambang mengangkut minyak mentah di penambangan minyak rakyat di Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (23/7). Tambang rakyat tersebut tengah dikembangkan menjadi objek wisata migas petroleum geoheritage Wonocolo dengan harapan masyarakat mengetahui sejarah pengelolaan migas di Indonesia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah telah berencana untuk menawarkan 4 Wilayah Kerja (WK) Migas non konvensional pada bulan Mei Mendatang dengan skema bagi hasil gross split.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR, Harry Poernomo, mengatakan bahwa proses penawaran WK tersebut menjadi ajang pembuktian efektifitas skema Peraturan Menteri (Permen) No 08 Tahun 2016.

“Masalah gross split dan cost recovery, biarkanlah pasar yang menilai, mana yang lebih efektif. Kalau nanti ada yang berminat WK yang ditawarkan, artinya gross split dapat respon positif,” ujarnya kepada Aktual.com, Minggu (2/4).

Seperti yang telah dikatakan, Pemerintah berencana menawarkan 4 wilayah kerja (WK) migas non konvensional yang berlokasi di sekitar Sumatera dan Kalimantan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN, Wiratmaja Puja menjelaskan, penawaran ini akan dilakukan pada bulan Mei dengan menggunakan kontrak bagi hasil skema gross split.

“Rencana kita mau menawarkan empat WK,” Wirat.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka