Jakarta, Aktual.co — Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon angkat suara soal salah penyebutan Presiden Jokowi yang mengatakan Soekarno lahir di Blitar, padahal lahir di Surabaya.
Kesalahan fatal itu hingga saat ini belum dikoreksi oleh presiden. Effendi mengatakan, dirinya masih berfikir positif adanya kealfaan presiden dalam menyebut.
“Tetapi kalau kita lihat nanti teksnya itu menuliskan bahwa proklamator Soekarno lahir di Blitar, itu satu kesalahan yang fatal. Dan lebih fatal ketika dibacakan oleh presiden tanpa adanya koreksi,” kata Effendi, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (4/6).
“Karena kalau kita mengetahui tempat kelahiran proklamator kita bisa langsung koreksi, bagaiman kalau dinaskah itu di tulis di Sibolga doang, kan jadi repot juga,” tambahnya.
Artinya, sambung anggota Komisi I DPR RI itu, adanya ketidaktahuan presiden dalam penyampaiannya, dan itu sangat fatal. Sehingga, kalau itu yang terjadi, menjadi satu kesalahan dan patut sebagai presiden meminta maaf.
“Karena kalau tidak, itu dianggap oleh masyarakat Indonesia dari anak-anak SD sampai yang tua bagaimana menjadikan presiden sebagai panutan, kalau presiden tidak tahu tempat kelahiran proklamator bangsa ini,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang