Medan, Aktual.co — “Mie Tek-Tek Borreg” bukanlah sebuah nama makanan. Mie Tek-Tek Borreg merupakan ama sebuah warung makan sederhana milik Boru Regar (Borreg) yang berada sisi ruas Jalan Sisingamangaraja, Kota Sibolga Sumatera Utara.
Hanya saja, memang menu makanan yang disaji adalah khusus makanan khas yang juga berkembang di Kota Sibolga yakni, Mie Tek-Tek.
Warung makan Mie Tek-Tek Borreg tak pernah sepi. Warga di daerah berjuluk Kota Berbilang Kaum itu memang gemar makan Mie. Tak heran, menemukan Mie Tek-Tek di Kota ini tidaklah sulit, hampir di setiap sudut kota, warung-warung penjual Mie Tek-Tek dapat ditemukan.
Dari rasa Mie Tek-Tek boleh dikatakan memiliki persamaan dengan Mie goreng atau Mie rebus lainnya yang banyak dijajakan di berbagai daerah lainnya. Sebut saja, Mie Tek-Tek yang juga berkembang di Bandarlampung, Palembang dan Jakarta. Namun, dari segi pengolahan, masing-masing daerah memiliki kekhasan tersendiri.
Dari cerita yang berkembang, Mie Tek-Tek bukanlah makanan asli dari Kota Sibolga. Mie Tek-Tek sendiri dibawa oleh para pendatang dari Kota Siantar, Sumatera Utara. Awalnya, Mie Tek-Tek dijual dengan membawa gerobak dengan berkeliling. Nama “Mie Tek-Tek” sendiri diambil dari cara penjual menawarkan dagangannya yang kerap mengetuk-ngetuk wajan.
“’Tek tek tek’, bunyi kuali (wajannya-red) bang, itu awal nama Mie Tek-Tek. Kalau di Sibolga setahu saya asalnya dari Siantar. Itu cerita orang tua saya dulu ya, yang sudah 35 tahun masak Mie Tek-Tek. Mereka (penjual Mie Tek-Tek-red) merantau ke Sibolga, dan berkembanglah di Sibolga.” tutur Erian, yang berprofesi sebagai koki di warung makan Mie Tek-Tek Borreg kepada Aktual.co, Rabu (22/4).
Penuturan Erian, anak pemilik arung makan Borreg itu, di kota asalnya Siantar, dimana perkembangan Mie Tek-Tek tidak sepesat di Kota Sibolga. Di Sibolga, Mie Tek-Tek kemudian disajikan dengan berbagai rasa. Namun, sudah tidak menggunakan cara tradisional atau menggunakan gerobak dorong dan berkeliling.
“Sekarang sudah berbeda bang, walau ada yang pakai gerobak, tapi sudah tidak dibawa lagi berkeliling. Kebanyakan sudah dijual di warung-warung,” kata koki muda itu.
Untuk harga, Mie Tek-Tek cukup terjangkau. Satu porsi Mie Tek-Tek campur telur dadar hanya seharga Rp6.000,-. Namun, jika ingin memesan secara khusus, misalnya Mie Tek-Tek campur dengan telur, harganya akan berbeda, yakni Rp8000,-. .
“Kalau soal porsi, boleh dipesan sepuluh ribu atau lebih, tapi yang pasti harga terjangkau bang,” kata Erian yang telah memasak Mie Tek-Tek selama 7 tahun ini.
Bagi masyarakat sekitar, Mie Tek-Tek memang cukup digemari. Baik untuk sarapan, makan siang atau pun menu makan malam.
“Sekali seminggu pasti kemari bang, makan Mie Tek-Tek,” tutur Edu Laoly, warga Kota Sibolga.
Menurutnya, keberadaan Mie Tek-Tek bagi warga di Kota itu menjadi kebanggaan tersendiri. Mie Tek-Tek menjadikan kota Sibolga memiliki makanan khas yang beragam.
“Ya, kita berharap Mie Tek-Tek bisa terus bertahan ditengah arus makanan yang masuk dari luar, apalagi makanan-makanan import. Apalagi peminat Mie Tek-Tek, penduduk lokal saja banyak yang sukak,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
















