Para calon jamaah haji (Cakhaj) Embarkasi DKI Jakarta kloter pertama mulai masuk Asrama Haji PondokGede, Jakarta Timur, Kamis (27/7/2017). Sebanyak 393 calon jemaah haji Embarkasi DKI Jakarta kloter pertama ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Jumat (28/7/2017) pukul 08:30 lewat Bandara Halim Perdanakusuma dan untuk tahun ini, jumlah jemaah haji Embarkasi Pondokgede sebanyak, 24.834 orang atau 63 kloter. Ini terdiri dari Calhaj DKI sebanyak 7.952 orang (21 kloter), Calhaj Banten 9.493 orang atau 24 kloter dan Calhaj Lampung 7.074 orang atau 18 kloter. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Universitas Brawijaya (Unibraw), Candra Fajri Ananda memahami dengan kondisi keuangan negara yang semakin sulit, wacama Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan dana haji di sektor investasi dinilai dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi.

Hanya saja dia merasa secara etika perlu menjadi pertimbangan pemerintah, pasalnya dana tersebut merupakan dana kolektif milik rakyat. Selain itu, kesepakatan bisnisnya juga harus jelas, bukan tidak mungkin aliran dana ini akan menyet pihak terlibat menjadi pesakitan.

“Secara ekonomi saat ini memang kita perlu dana besar yang bisa di injeksi kan pada perekonomian kita. Bisa berupa investasi maupun foreign direct investment. Tetapi secara etika by rule, perlu ada aturan yang mengatur hal tersebut, jika tidak, maka itu akan menjadi delik hukum,” katanya kepada, Aktual.com, Jumat (28/7).

Adapun kesulitan ekonomi saat ini telah dirasakan masyarakat, penurunan daya beli membuat sektro riil gulung tikar. Tidak hanya itu, merosot harga minyak dunia serta komoditas pertambangan juga menjadi pemicu PHK secara besar-besaran.

Kemudian belanja pemerintah yang memprioritaskan jangka panjang dalam bentuk infrastruktur mengakibatkan kerapuhan ekonomi nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid