Pentingnya ada strategi jangka panjang pengendalian perubahan iklim, menurut dia, agar perubahan politik dan pemimpin di satu negara tidak akan berdampak terhadap upaya mencapai target Paris Agreement.

Senior Forest and Climate Manager WRI Indonesia Arief Wijaya mengatakan transparansi dari progres pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Panjang terkait perubahan iklim penting.

WRI, menurut dia, saat ini sedang bekerja sama dengan Bappenas, membantu mereka mengembangkan RPJMN 2020 sampai dengan 2024 yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung.

Serangkaian kebijakan yang dibuat bertujuan untuk melanjutkan penggunaan sumber daya alam dengan memperhatikan perencanaan pembangunan rendah karbon.

“Yang dilakukan Bappenas saat ini mencoba kaitkan dengan kebijakan pembangunan rendah karbon dengan KLHS. Sehingga ‘brown economy’ yang hanya melihat keuntungan tanpa memperhatikan daya dukung daya tampung,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid