Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat menjelang cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Rupiah menguat 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.380 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.410 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa penguatan rupiah itu seiring dengan melambatnya perekonomian AS yang pada triwulan pertama 2019 tercatat 3,1 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,2 persen.

“Kemungkinan ekonomi AS akan melambat pada triwulan berikutnya seiring dengan meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan China dimulai sejak awal April lalu,” ujar Lana, Jumat (31/5).

Dari internal, fenomena mudik diprediksi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Menteri Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik secara nasional tercatat sebesar 23 juta orang, naik dibandingkan 2017 yang mencapai 20 juta dan 2018 yang mencapai 21,6 juta.

Artikel ini ditulis oleh: