Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis diprediksi terkoreksi dipengaruhi pelemahan yuan China.

Pada pukul 10.08 WIB, rupiah bergerak melemah 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.229 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.225 per dolar AS.

“Pelemahan yuan tampaknya masih akan berlangsung sebagai upaya mengkompensasi rencana penerapan tarif sebesar 10 persen untuk barang-barang impor China senilai US$300 miliar yang akan diberlakukan Presiden Trump pada 1 September mendatang,” kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis (8/8).

Dalam pekan ini pelemahan mata uang yuan China menjadi sumber tekanan baru terhadap rupiah. Pada awal pekan ini yuan menembus level 7 per dolar AS yang membuat sebagian besar mata uang Asia termasuk rupiah terbawa melemah terhadap dolar AS.

Dengan pelemahan yuan tersebut, , AS pun menuding China sebagai manipulator mata uang.

Dari domestik, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per Juli 2019 tercatat sebesar 125,9 miliar dolar AS, naik dibandingkan posisi pada Juni 2019 yang sebesar 123,8 miliar dolar AS. Peningkatan ini diperoleh dari penerimaan devisa migas dan valas lainnya, dan penarikan utang luar negeri pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh: