Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah seiring defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2018 yang dirilis Jumat (8/2) sore lalu.

Kurs rupiah pagi ini bergerak melemah 40 poin menjadi Rp13.995 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.955 per dolar AS.

“NPI untuk tahun 2018 tercatat defisit sebesar 7,1 miliar dolar AS. Defisit NPI terjadi selama tiga triwulan berturut-turut, namun pada Q4-2018 mencatatkan surplus sebesar 5,4 miliar dolar AS,” kata Ekonom Samuel Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (11/2).

Surplus triwulan IV-2018 terjadi karena naiknya neraca modal dan finansial, terutama bersumber dari investasi portofolio yang sebesar 10,4 miliar dolar AS, sementara investasi langsung atau penanaman modal asing melambat.

Surplus pada triwulan IV-2018 yang tercatat sebesar 15,6 miliar dolar AS bisa menutup defisit pada neraca transaksi berjalan yang tercatat defisit sebesar 9,1 miliar dolar AS pada triwulan IV-2018 atau minus 3,57 persen dari PDB.

Artikel ini ditulis oleh: