Jakarta, Aktual.com – Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori menilai penggunaan tes PCR atau tes COVID-19 lainnya berdampak terhadap menurunnya kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penopang dan lokomotif perekonomian dan keuangan bangsa dan negara.
Ia mencontohkan kasus yang terjadi pada PT Garuda Indonesia. Dirinya menyebut, diberlakukannya penggunaan tes COVID-19 ini justru memperparah kinerja perusahaan maskapai penerbangan plat merah itu.
“Bahkan Garuda Indonesia mengarah ke kondisi kebangkrutan, tidak hanya oleh salah kelola terdahulu, lebih parah oleh adanya kebijakan diluar nalar yang tak terkait sama sekali dengan keselamatan dan kenyamanan angkutan transportasi khususnya penerbangan apalagi aparat keamanan yang seharusnya melindungi warga negara dari perasaan ketakutan (freedom of fear) menjadi garda terdepan pelaksanaan vaksinasi,” kata Defiyan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/2).
Selain itu, ia mengatakan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi ini memberikan dampak yang luas terhadap berbagai kegiatan dan aktivitas masyarakat. Salah satunya pada sektor perekonomian daerah dan juga nasional.
Menurutnya, sasaran pertumbuhan yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 7 persen tidak akan tercapai. Hal ini melihat dari cara pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang justru malah mematikan roda perekonomian nasional.
“Dengan demikian, Presiden Joko Widodo berpotensi tidak mampu memenuhi program-program pembangunan yang telah dicanangkan sebagai bagian dari janji kampanye pada saat Pemilihan Presiden Republik Indonesia,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi

















