Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis ini diprediksi akan kembali melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya.

Pada pukul 9.37 WIB, kurs rupiah melemah 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.155 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.153 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan naiknya inflasi AS pada Maret 2019.

“Kendati ada kenaikan inflasi, tampaknya masih belum menjadi kekawatiran The Fed. Notulensi The Fed untuk FOMC tanggal 19-20 Maret 2019 mencatat proyeksi The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunganya pada level saat ini di 2,25 persen-2,5 persen dari perkiraan sebelumnya dua kali kenaikan di tahun ini,” ujar Lana, Kamis (11/4).

Kemungkinan ditahannya suku bunga The Fed tahun ini sendiri setelah memperhatikan isu terkini yaitu pembicaraan dagang AS-China, negosiasi Brexit dengan Uni Eropa, dan melambatanya ekonomi Uni Eropa dan China.

Terkait angka inflasi AS, untuk Maret 2019 tercatat 1,9 persen (yoy), naik dari 1,5 persen (yoy) pada Februari 2019 dan sedikit di atas ekspektasi konsensus pasar 1,8 persen (yoy).

Artikel ini ditulis oleh: