Kinerja Juni ini membuat neraca perdagangan selama triwulan kedua, dari April sampai Juni, tercatat defisit sebesar 1,87 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun 2018 yang sebesar 1,46 miliar dolar AS.
“Dengan defisit yang membesar ini kemungkinan defisit transaksi berjalan pada Q2-2019 ini lebih besar dari Q2-2018 yang tercatat sebesar 3,04 persen dari PDB,” kata Lana.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.925 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.970 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh: