Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi kembali terkoreksi seiring pelemahan mata uang kuat Asia.

Rupiah melemah 33 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.285 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.252 per dolar AS.

“Pagi ini mata uang kuat Asia utama, yen dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar AS yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah ,” kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat (3/5).

Dari eksternal, bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) masih pertahankan suku bunganya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 30 April-1 Mei 2019 lalu pada level 2,25 persen-2,5 persen di tengah data-data ekonomi AS yang kembali solid. Angka pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tercatat 3,2 persen (tahun ke tahun) dengan angka ketenagakerjaan yang masih menguat.

Sentimen konsumen AS pada April direvisi lebih tinggi, mengkonfirmasi pengeluaran konsumen AS yang mencatatkan angka tertingginya selama 9,5 tahun terakhir. Indeks manufaktur dari The Markit juga naik, walaupun survey ISM mencatat aktivitas pabrik tumbuh terendah dalam 2,5 tahun terakhir.

Artikel ini ditulis oleh: