Jakarta, Aktual.co — Survei Triwulan Otoritas Moneter Singapura (MAS) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Singapura menjadi 2,8 persen tahun ini, dari perkiraan sebelumnya 3,1 persen.
Survei yang dikutip, Rabu (18/3) mencerminkan pandangan dari 21 analis yang memonitor perekonomian Singapura. Sedangkan estimasi resmi pertumbuhan ekonomi datang di antara dua persen hingga empat persen tahun ini.
Semakin rendah ekspektasi menyusul angka lemah untuk ekspor Singapura yang dirilis Selasa. Ekspor domestik non-minyak negara itu turun 9,7 persen pada secara tahunan pada Februari, menurut badan promosi perdagangan Singapura International Enterprises (IE) Singapura.
Alasan utama untuk kontraksi ekspor termasuk pelambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan pertumbuhan lemah di tempat lain di dunia.
Para ekonom yang disurvei memperkirakan pertumbuhan dua persen untuk kuartal pertama yang berakhir 31 Maret, merupakan penurunan dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5 persen.
Responden dari survei MAS memperkirakan inflasi tahun ini bisa datang hanya 0,1 persen, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 1,1 persen.
MAS sekarang memperkirakan inflasi akan datang antara negatif 0,5 persen hingga 0,5 persen tahun ini, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 0,5 persen hingga 1,5 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















