Jakarta, Aktual.co — Pembangunan infrastruktur merupakan sasaran jangka panjang bagi middle income country, termasuk Indonesia. Saat ini, infrastruktur sebagai pengalihan pemotongan subsidi BBM menjadi hal yang harus dipikirkan.
Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia, Suahasil Nazara mengatakan bahwa arah infrastruktur Indonesia haruslah pada listrik, air minum, dan kebutuhan dunia. Namun, menurutnya rasio double track, elektrifikasi dan air minum Indonesia dinilai masih rendah.
“Kalau kita masuk infrastruktur secara detil, rasio double track kita rendah, rasio elektrifikasi rendah, air minum juga berada di posisi rendah. Kinerja sumber daya kita juga mengkhawatirkan. Masalah kita ini komplit tapi solusi dengan infrastruktur, bangun saja ngga cukup, akan tetapi bagaimana kita maintainance nya juga,” ujar Suahasil saat acara Economy Outlook 2015 di Bank Indonesia (BI) Jakarta, Kamis (4/12).
Lebih lanjut dikatakan, untuk membangun infrastruktur-infrastruktur yang memadai di Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit. Misalnya untuk kebutuhan jalan raya, Suahasil menyebutkan dana yang diperlukan yaitu Rp1.274 triliun, kereta api Rp278 triliun, dan sebagainya. Sedangkan APBN yang tersedia untuk infrastruktur senilai Rp1.800 triliun per tahun dinilai Suahasil masih kurang.
“Kebutuhan infrastruktur jalan raya Rp1.274 triliun, kereta api Rp278 triliun, transport kota Rp182 triliun, jumlah keperluan investasi Rp6.552 triliun 2015 – 2019. APBN kita Rp1.800 triliun per tahun. Kita butuh pembiayaan banyak. Mungkin kita bisa anggap ini skenario full,” jelasnya.
Untuk memenuhi hal tersebut, Suahasil mengatakan bahwa bisa menggunakan pendanaan pemerintah, BUMN, KPS, dan juga utang. Menurutnya utang bukan berarti buruk.
“Bisa pakai pendanaan pemerintah, pendapatan BUMN, pendanaan KPS, dan juga utang. Utang bukan berarti buruk, selama struktur APBN nya bagus gapapa utang selama debt to gdp ratio naik sampeai batas wajar. Kalo kita punya kebutuhan banyak, kita bisa liat prioritasnya dulu. BUMN harus leveraging asetnya, dan siap-siap utang asal jadi projeect development yg benar,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka