Jakarta, Aktual.com — Impor cina menunjukkan penurunan pada dua belas bulan terakhir, pada bulan Oktober semakin memberi alasan lebih lanjut untuk mengkhawatirkan atas perekonomian Cina.
Impor yang dilakukan oleh negara dengan perdagangan terbesar di dunia itu, jatuh 18,8% dari tahun sebelumnya, sedangkan ekspor turun pada angka 6,9%, karena permintaan luar negeri berkurang.
Pihak berwenang China telah berusaha untuk membuat perekonomian lebih konsumtif, tetapi impor mengalami penurunan secara berkelanjutan, ini menunjukkan permintaan domestik tidak sekuat yang Beijing ingin.
Partai Komunis yang berkuasa menetapkan target pertumbuhan perdagangan 6% pada awal tahun ini, namun total perdagangan bagi perekonomian terbesar kedua di dunia sekarang telah menurun 8% dalam sepuluh bulan pertama.
Liu Li-geng, ekonom di ANZ Bank, mengatakan; “permintaan domestik lemah dan penurunan harga komoditas terus membebani pertumbuhan impor China”
Pekan lalu Presiden Cina Xi Jinping mengisyaratkan bahwa pembuat kebijakan akan menerima pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari saat ini 7%.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi tahunan harus tidak kurang dari 6,5% dalam lima tahun ke depan.
Bulan lalu China mengemukakan ekonomi merosot ke level 6,9% pada kuartal ketiga, tingkat terlemah sejak krisis keuangan global.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan