Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan bahwa melalui Digital Economic Framework Agreement (DEFA), nilai ekonomi digital ASEAN berpotensi meningkat dua kali lipat hingga mencapai dua triliun dolar AS pada tahun 2030.
Menko Airlangga menyampaikan keyakinannya dalam sebuah simposium dengan tema “Digital Economy and Sustainibility” yang diadakan di Jakarta pada Kamis.
Dia mengungkapkan bahwa DEFA akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ASEAN.
Sebelum adanya kesepakatan DEFA, proyeksi pertumbuhan ekonomi digital ASEAN mencapai 330 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan satu triliun dolar AS pada tahun 2030.
Namun, dengan kehadiran DEFA, angka ini dapat melonjak secara signifikan.
DEFA sendiri adalah sebuah kerangka kerja sama yang bertujuan untuk memberdayakan bisnis dan pemangku kepentingan di ASEAN melalui pertumbuhan perdagangan yang cepat, peningkatan interoperabilitas, lingkungan digital yang aman, dan peningkatan partisipasi UMKM.
Menurut Menko Airlangga, saat ini Indonesia berkontribusi sebanyak 40 persen dari total nilai ekonomi digital ASEAN.
Dengan DEFA, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai 400 miliar dolar AS pada tahun 2030.
Selain itu, angka bruto barang dagang (gross mechandise value/GMV) ASEAN juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada tahun 2022, GMV ASEAN mencapai 194 miliar dolar AS, meningkat 90 persen sejak tahun 2019.
Indonesia sendiri mencatat GMV sebesar 70 miliar dolar AS dan diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 150 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Dalam kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Menko Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya tengah mendorong tiga isu utama, yakni pemulihan ekonomi, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Dalam hal ini, ekonomi digital juga harus beriringan dengan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tetsuya Watanabe, President of Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), menekankan pentingnya kolaborasi antarsektor untuk mewujudkan transformasi ekonomi digital berkelanjutan.
Dia menyarankan adanya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan transformasi digital yang berkelanjutan di kawasan ASEAN dan Asia Timur.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Firgi Erliansyah