Purwokerto, aktual.com – Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Akhmad Darmawan, mengaku optimistis Indonesia akan mampu bertahan dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi pada 2020.
“Permasalahan ekonomi yang tidak hanya di Indonesia karena ada perubahan-perubahan perilaku ekonomi di dunia, ini lebih ke digitalisasi sebenarnya, sehingga ada perilaku pasar yang berubah kemudian arah perekonomian yang sebelumnya didominasi oleh barat, beralih ke Tiongkok,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (7/11).
Menurut dia, hal itu menjadikan suatu permasalahan bagi negara-negara yang belum mempersiapkan diri, sehingga bagi Indonesia perlu lebih meningkatkan atau memperkuat ekonomi internal supaya mempunyai satu fokus pengembangan ekonomi.
Dalam hal ini, kata dia, Indonesia yang merupakan negara maritim dan memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa itu harus digali terus.
“Kemudian bagaimana menarik investor dan kolaborasi investor luar negeri dan investor yang ada di dalam negeri. Banyak sekali investor-investor dalam negeri yang justru asyik bermain di luar, ini harus ditarik,” kata Darmawan yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP.
Selain itu, kata dia, orientasi impor harus dikurangi serta memperkuat potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan fasilitasi agar produk-produknya bisa diekspor
“Ini memang akan berefek pada pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan sebagainya. Jadi memang ini berat untuk siapa pun yang memimpin bangsa ini, tapi saya masih melihat satu optimisme dengan kabinet yang baru, dengan tanpa bebannya Pak Presiden yang periode kedua ini akan lebih fokus, saya kira tidak hanya pada infrastruktur tapi pertumbuhan ekonomi saya kira akan jauh diperhatikan,” katanya.
Dengan orientasi pada pertumbuhan ekonomi, kata dia, Indonesia sebenarnya akan mampu melewati permasalahan meskipun perekonomian secara global sedang ada masalah.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan berkaca dari pengalaman krisis ekonomi tahun 1998 di mana sektor UMKM masih bisa bertahan, Indonesia akan lebih mampu menghadapi ancaman resesi ekonomi tahun 2020.
“Apalagi generasi-generasi sekarang saya kira lebih piawai di bidang ketahanan menghadapi krisis dibandingkan generasi 1998. Industri perbankan di Indonesia saat sekarang sangat mendukung pertumbuhan UMKM dan startup wirausaha baru dan ini yang akan menjadikan Indonesia akan lebih tahan dibandingkan dengan negara lain yang bertumpu pada industri besar,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Banyumas ini.
UMKM menjadi salah satu andalan dalam menghadapi krisis ekonomi dan paling tidak kebutuhan bisa tercukupi dengan berdikari lewat UMKM, tambah Akhmad Darmawan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin