Sementara pemerintah butuh uang besar untuk membiayai berbagai mega proyek infrastruktur. Sumber pembiayaan mega proyek salah satunya adalah pajak yang dibayarkan oleh masyarakat. Kebutuhan pembiayaan infrastruktur berbanding terbalik dengan kemampuan penerimaan pajak pemerintah. Ditambah lagi merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar telah mengakibatkan kualitas belanja pemerintah merosot hampir separuh dibandingkan periode sebelumnya. Perlu diketahui bahwa sebagian besar belanja pemerintah sendiri adalah konsumsi barang barang impor. Sementara nilai tukar berada pada rata rata Rp.13.500 sampai Rp.14.500 merosot dibandingkan periode sebelumnya rata rata Rp.8000 sampai Rp. 9.000 per USD.
Namun rasa percaya diri Jokowi tidak berkurang. Keyakinan sangat besar bahwa rakyat sangat mengidolakan dirinya meningkatkan keberanian Jokowi untuk mengenjot penarikan pajak kepada rakyat dengan cara menaikan pajak, memperluas object pajak serta berbagai ancaman denda hingga kriminalisasi masalah masalah perdata perpajakan. Kuat keyakinan Jokowi bahwa meskipun rakyat diperas dengan berbagai kewajiban pajak rakyat tetap akan mengidolaknnya. Ini terbukti dari kebijakan jokowi yang menaikkan pajak dan cukai tembakau.
Kenaikan pajak semakin memicu inflasi yang semakin tinggi. Menko perekonomian Darmin Nasution mengatakan kenaikan pajak STNK secara serempak membuat survey BPS mencapai kesimpulan bahwa pajak STNK yang naik adalah pemicu inflasi yang tinggi.
Inflasi yang tinggi tidak hanya membuat biaya produksi meningkat, namun biaya pembangunan mega proyek infrastruktur juga meningkat. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang merupakan proyek unggulan Jokowi. Perusahaan listrik negara yakni PLN mengalami pembengkakan biaya dalam mega proyek 35 ribu megawat sehingga menununt kenaikan tarif listrik untuk mendapatkan uang dalam melanjutkan mega proyek tersebut.
Jokowi dengan rasa percaya diri yang tinggi menaikkan harga listrik tiap 3 bulan sekali. Kepada publik disamapaikan bahwa kenaikan tarif dasar listrik adalah dalam rangka mengibangi angka inflasi. Maka terjadilah kejar kejaran antara inflasi dan tarif listrik. Lucu memang kenaikan tarif listrik menyebankan inflasi tinggi, inflasi tinggi mendorong kenaikan tarif listrik. Seterusnya demikian.
Rasa percaya diri Jokowi kian besar, keyakinan begitu kuat bisa dapat uang besar, APBN dirancang sangat besar dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan defisit anggaran tahun ini mendekati batas yang ditoleransi oleh UU keuangan negara. Jokowi sangat percaya diri bahwa rakyat dan asing akan setor uang besar kepada pemerintahan yang dipimpinnya.
Rasa percaya diri berlebihan membuat jokowi kurang mawas diri, mangakibatkan di kurang sadar diri dan akhirnya tidak tahu diri.
Ditulis oleh: Salamuddin Daeng
Peneliti dari AEPI Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka