Jakarta, Aktual.com – Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar 5,17% yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menggerakkan sektor konsumsi masyarakat dengan memperpanjang libur saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Kebijakan tersebut turut didukung oleh pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 bagi para PNS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa sektor konsumsi dipacu oleh liburan panjang, sementara sektor produksi industri tetap kuat dengan adanya kinerja positif dalam Purchasing Manager’s Index dan ekspor.
Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, dan Jerman.
“Pertumbuhan ekonomi kita solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya di bawah China dan Uzbekistan. Beberapa negara lain seperti Vietnam, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman masih mengalami kontraksi,” ujar Airlangga.
Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17%, yang merupakan hasil dari mobilitas masyarakat yang meningkat selama Hari Raya Idul Fitri dan konsumsi yang meningkat.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 lebih tinggi dari negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang mencatatkan masing-masing 1,3% dan 2,4%.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan performa yang positif, negara ini masih tertinggal dari pertumbuhan ekonomi China dan India yang masing-masing mencapai 6,3% dan 6,2%.
Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi ini memberikan optimisme bagi Indonesia di tengah belum kondusifnya perekonomian global.
Sementara data dari negara-negara ASEAN belum tersedia hingga awal Agustus, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 menempatkannya dalam posisi yang cukup menguntungkan dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya di dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mengatasi tantangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan tetap memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah