Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kanan) berbincang dengan Menteri Kehutanan dan LH Siti Nurbaya (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6). Rapat tersebut membahas soal Program Pembangunan Pembangkit 35 ribu MW dan Transmisi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Rei/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen. Sebelumnya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,7 persen.

Menanggapi hal tersebut, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang melambat. Menurutnya, pemerintah akan berupaya mempercepat izin pembangunan infrastruktur.

“Kami tahu bahwa 4,7 persen itu bottom out, tapi ekonomi kita lebih baik dibanding negara lain yang boom commodities seperti kita, Amerika Latin, Brazil, Afrika Selatan,” ujar Sofyan di Kemenko Perekonomian Jakarta, Kamis malam (9/7).

Lebih lanjut dikatakan dia, pemerintah akan mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yaitu mempercepat permohonan izin di kementerian/lembaga.

“Kalau ini dikeluarkan pemerintah yang tadinya lambat jadi cepat. Izin bertele-tele jadi lebih singkat. Kepala Gubernur atas permohonan izin akan lebih cepat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2015 (4,7 persen) merupakan yang terendah sejak 2009. Menurutnya, rendahnya harga komoditas dan lemahnya pertumbuhan investasi menyebabkan ekonomi melambat.

Artikel ini ditulis oleh: