Pedagang sayur di Pangkalpinang merugi. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR-RI Fahri Hamza meminta pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional yang kian memburuk. Menurutnya selain pergerakan makro, pemerintah perlu memaksimalkan kinerja kementerian yang berkaitan lansung dengan masyarakat.

Harapannya dengan mendorong ekonomi kerakyatan akan menjadi stimulus geliat ekonomi pada masyarakat menegah kebawa hingga berimbat pada daya beli dan konsumsi yang positif.

“Selain angka makro yang harus dijaga oleh pemerintah stabilitasnya, sektor mikro di Kementerian Sosisal, Kementerian Desa, Kementerian Tenaga Kerja, Koperasi, harus digiatkan supaya masyarakat terbantu. Jangan sampai terus terjadi penurunan daya beli dan berefek langsung dengan penurunan tingkat kesjahteraan,” katanya di Jakarta, Senin (14/8).

Sementara secara terpisah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi karena saat ini periode yang dinamis, di mana tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi secara global. Pergerakan dinamis sebagai dampak pemulihan krisis global 5 tahun lalu.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2017 sebesar 5,01 persen. Capaian tersebut sama persis dengan ekonomi kuartal I-2017, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 yang mencapai 5,18 persen.

“Sedemikian dinamis sehingga perekonomian global yang belum juga pulih benar. Belum juga menemukan bentuknya yang baru kemudian bergerak lebih sistematik ke depan. Selain apa yang terjadi kira-kira 4 sampai 5 tahun yang lalu masih terus berlanjut dampaknya,” kata Darmin di Seminar Nasional Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (14/8).

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka