Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta, Sabtu (21/1). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyatakan tarif listrik daya 900 VA non-subsidi akan naik per KWh sebanyak 32 persen. Kenaikan tersebut akan dilakukan bertahap dalam tiga bulan ke depan, pada bulan Januari-Maret-Mei. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Seiring dengan meredupnya ekonomi nasional, karena terjadi penurunan daya beli. Justeru hal ini juga terjadi adanya penurunan tingkat penjualan listrik oleh PT PLN (Persero). Penurunan ini terjadi pada semua golongan konsumen.

Berdasarkan penjelas Direktur PLN Ahmad Rofiq, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan konsumsi daya listrik.

“Sampai Agustus pertumbuhannya 2,8 persen. Memang ini menurun dibanding 2016 dan tahun-tahun sebelumnya. Jadi kenapa penjualannya menurun? Jadi kalau dilihat kenapa ada penurunan, konsumen pada prinsipnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu rumah tangga, bisnis dan pelanggan industri,” jelas Rofiq di Jakarta, Selasa (19/9).

Dia menjelaskan, penurunan konsumsi listrik untuk pelanggan di atas 1.300 VA karena sudah ada kecenderungan untuk memasang Photovoltaic (PV). “Jadi itu berpotensi mengurangi beban minimal per bulan sebesar 59.371kWh untuk beban rumah tangga,” ujarnya.

Kemudian untuk pelanggan bisnis, selain memang karena secara langsung menurunya aktivitas ekonomi, tapi secara tidak langsung diantaranya diakibatkan penurunan suhu di kota-kota besar membuat berkurangnya penggunaan pendingin ruangan pada perkantoran.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu