“Penurunan suhu rata-rata di kota besar, sehingga mengakibatkan pemakian penghidup udara itu menurun. Dan mengakibatkan penurunan terhadap pemakaian AC. Kemudian juga ada perilaku konsumen yang mulai bergeser ke e-commerce. Jadi ada beberapa shopping center yang mulai sepi, dan menyebabkan terjadinya penurunan pemakaian listrik,” jelasnya.

Sedangkan untuk penurunan konsumsi industri, dikatakan dia, karena adanya migrasi dari pelanggan daya. Selain itu disinyalir juga karena adanya kecendrungan impor barang jadi sehingga terjadi pengurusan produksi yang berimplikasi pada penggunaan listrik.

“Jadi ada penurunan dari sisi produksi. Pelanggan membangun pembangkitnya sendiri. Jadi ada penurunan yang kami catat. Kemudian ada pertumbuhan impor barang jadi. Sampai Mei 2017 15,6 persen, jadi mengalami tekanan produk dalam negeri, sehingga menyebabkan turunnya penggunaan listrik,” pungkas dia.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu