Kurs mata uang rupiah terhadap mata uang dolar AS relatif stabil dan berfluktuasi terkendali, neraca pembayaran Indonesia tahun 2016 yang mencatat surplus yang cukup besar ditengah kondisi global yang tidak menguntungkan yakni 12,1 miliar dolar AS.

Selain itu kinerja ekspor non-migas meningkat mencapai 36,3 miliar dolar AS, utang Indonesia masih aman dengan rasio masih berada dibawah 30 persen dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga masih berada dibawah ketentuan yang diperkenan maksimum 3 persen juga menjadi indikator realisasi redenominasi.

“Keberhasilan pelaksanaan ‘tax amnesty’ merupakan yang terbaik di dunia memperkuat keuangan pemerintah serta menimbulkan kepercayaan dan reputasi pemerintah yang semakin terapresiasi,” imbuhnya.

Mata uang rupiah, lanjut dia, merupakan alat pembayaran yang memiliki pecahan terbesar kedua di dunia setelah mata uang Dong Vietnam yang pernah mencetak 500.000 Dong dengan tidak memperhitungkan negara Zimbabwe yang pernah mencetak 100 triliun dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.

Untuk itu, Indonesia perlu juga belajar dari negara yang gagal menerapkan redenominasi seperti Rusia, Argentina, Brazil, Zimbabwe dan Korea Utara, agar kebijakan itu benar-benar efektif.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan