Jakarta, Aktual.com – Ekonom dari Universitas Brawijaya (Unibraw), Candra Fajri Ananda merasa heran dengan pengusutan kasus pembelian gabah dengan harga yang tinggi kepada petani oleh PT Indo Beras Unggul (PT IBU).
Dia merasa disaat ekonomi yang sulit dan daya beli yang lemah, pemerintah dan aparat penegak hukum malah membatasi inovasi dari para pengusaha. Keadaan ini tentunya semakin memperburuk perekonomian.
“Situasi perekonomian kita menunjukkan perlambatan dimana konsumsi masyarakat mulai menurun, transaksi retail mobil, properti mengalami penurunan. Kasus beras yang memperburuk situasi dimana inovasi-inovasi pengusaha malah dipermasalahkan,” katanya kepada Aktual.com, Kamis (3/8)
Untuk diketahui, Bareskrim Polri telah menetapkan Direktur Utama PT IBU sebagai tersangka dan menahan yang bersangkutan.
“Ya kemarin kita tetapkan sebagai tersangka dan kemudian kita tahan hari ini, mulai berlaku kita tahan hari ini,” ujar Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol, Martinus Sitompul, Rabu (2/8).
PT IBU disangka melakukan kecurangan pembelian gabah dengan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah. Anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (PT TPSF) itu dikatakan membeli gabah/beras medium varietas unggul baru (VUB) IR64 dari petani dengan harga Rp4.900/kg.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby