Jakarta, Aktual.com — Sektor ekonomi dan industri Indonesia akan semakin terpuruk akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang didorong oleh krisis ekonomi Yunani.
Selain dampak krisis Yunani, kondisi ini diperparah dengan masuknya modal asing yang berinvenstasi di Indonesia.
Mantan Komandan Korps Marinir Letjen MAR (Purn) Suharto menyebut hal ini merupakan imbas dari krisis kepemimpinan yang tak paham dengan masalah ekonomi.
“Itulah saya nggak tahu yang mimpin sekarang bukan ekonomi sejati, yang mimpin itu pedagang,” kata Suharto di Jakarta, Rabu (29/7).
Saat ini, Indonesia sudah memasuki fase kedua yang mana modal asing masuk tidak lagi melalui perbankan, tetapi juga sudah membanjiri pasar modal tanah air. Artinya, jika investor asing suatu saat bermigrasi dari Indonesia, bukan hal yang tidak mungkin Indonesia akan menghadapi krisis moneter.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekitar 60% saham asing yang beredar di pasar modal nasional dan surat berharga negara sudah 40% dikuasai oleh asing.
Namun, sebagian pihak menilai situasi ini dikarenakan pemerintahan yang juga sedang bergejolak. Dimana pada kepemimpinan Jokowi-JK ditengarai menganut ekonomi liberal menuju pasar bebas. Hal tersebut juga yang menyebabkan krisis segala sektor di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh: