Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak menjadi pembicara pada diskusi bertema Ahok, Jaksa dan Palu Hakim, Jakarta, Sabtu (29/4). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2.000-2.005, Muhammad Muqoddas, meninggal dunia pada Sabtu (22/7), sekitar pukul 19.10 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah, Yogyakarta. Almarhum dikebumikan di Makam Gambiran, Umbulharjo,Yogyakarta, siang tadi.

Banyak pihak berduka atas wafatnya kakak dari mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas ini, termasuk Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Bagi warga Muhammadiyah, almarhum pak Muhammad Muqoddas adalah Ulama yang hanif, beliau adalah ulama yang tegas dan terang dalam bersikap, integritas dan akhlaknya melangit, ulama yang hidup sederhana adalah pilihan, tidak tergoda dengan godaan material, dedikasi dirinya hanya untuk dakwah Islam melalui Muhammadiyah,” papar Dahnil dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/7).

Dahnil menganggap almarhum sebagai Kyai besar Muhammadiyah. Kata dia, dalam darah almarhum mengalir darah ulama yang punya prinsip tinggi dalam bersikap, terutama terkait dengan amar makruf nahi mungkar.

“Di Muhammadiyah biasanya beliau menjadi seperti ‘polisi integritas’ bagi mereka yang coba-coba melenceng dari akhlak Islam, akhlak dakwah Muhammadiyah, maka bersiap akan mendapat teguran keras dari beliau,” ujarnya.

Hidup almarhum, sambung Dahnil, memang sangat sederhana, tapi memiliki kemewahan akhlak. Ia mengaku merasa kehilangan. Namun ia tetap meyakini bahwa amalan-amalan yang sudah ditularkan akan kekal dalam diri Muhammadiyah.

“Selamat jalan ayahanda, penghuni surga pasti menunggu dan bergembira menyambutmu. Biar kami kenang dan teladani akhlak mu,” pungkasnya.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid