Pengerjaan gedung 16 lantai yang akan digunakan untuk kantor lembaga anti rasuah itu telah memasuki tahap akhir. Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Mantan Manajer Pemasaran PT Wijaya Karya, Mulyana mengaku pernah berbincang dengan eks pejabat PT Duta Graha Indah, Muhamad El Idris ihwal proyek wiswa atlet di Palembang, Sumatera Selatan.

Kata dia, El Idris sempat mengatakan kalau PT DGI dipastikan mendapatkan proyek wisma atlet Palembang karena didukung oleh kekuatan politik.

“Dia (PT DGI) didukung pihak-pihak yang mempunyai kekuatan. Ada kekuatan yang saat itu tersebar di dunia konstruksi, nama yang disebutkan yaitu Ibu Rosa (Mindo Rosalina Manulang),” ungkap Mulyana, saat bersaksi dalam sidang eks Direktur Utama PT DGI, Dudung Purwadi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (23/8).

Namun, di depan majelis hakim Mulyana mengaku tidak tahu sosok Rosa. Ia berdalih hanya mendengar segelintir kabar kalau Rosa merupakan anak buah eks Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

“Dalam percaturan dunia kontruksi nama itu cukup terkenal. Dia di bawah (kendali), disebut-sebut Nazaruddin,” kata dia.

Seperti diketahui, pada kenyataannya PT DGI memang berhasil mendapatkan proyek wisma atlet Palembang pada 2010 silam. Tapi ternyata, cara perusahaan itu mendapatkan proyek wisma atlet Palembang koruptif.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby