Jakarta, Aktual.co — Ahli Ekonomi, Keuangan dan Politik Fuad Bawazier menilai bahwa kinerja Kementerian BUMN dibawah Menteri Rini Soemarno masih belum menunjukan prestasi apapun.
“Belum kelihatan, yang menonjol apa belum ada. Belum ada prestasi,” ujar Fuad di Jakarta, Rabu (3/6).
Ia menambahkan, sejauh ini justru yang menjadi sorotan publik di kementerian BUMN hanyalah soal pengangkatan komisaris dan direksi yang memiliki latar belakang politisi.
“Yang malah menjadi sorotan publik justru hanya soal pengangkatan komisaris dan direksi, karena ada beberapa orang yang dinilai tidak mumpuni. Cenderung politisasi. Jadi menurut saya belum ada prestasinya,” tutur mantan Menteri Keuangan era Orde baru itu.
Pengamat Ekopolmigas AEPI (Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia) Salamudin Daeng menambahkan, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan BUMN.
“Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan procurement BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa,” ujar dia.
Menurutnya, Menteri Rini merupakan sosok Menteri yang sulit untuk dievaluasi lantaran kinerjanya yang serba tertutup dari sorotan publik. Pergerakan Rini yang serba diam-diam justru menggambarkan seperti pergerakan mafia.
“Programnya aja apa kita gatau, bu Rini ini rencananya apa? Dia seperti orang yang beroperasi dan memahami dirinya sendiri secara rahasia, kita ga berhak tahu kali yah, pernah dengar ga Rini mau bikin apa? Pernah dengar ga bu Rini mengatakan ‘saya mau bikin ini’, murni dari idenya sendiri. Kita mau tahu Rini Soemarno mau buat apa? Punya rencana apa? Itu yang paling penting, karena selama ini diam saja, bergerak seperti secara rahasia, kan pergerakan itu disebut pergerakan mafia,” terangnya.
“Bicaralah apa programnya apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR? Uang negara sebesar Rp72 Triliun mau diapakan? Target-target dia apa terhadap BUMN? Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan. Itu kan seperti mafia. Pergerakan mafia,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka