Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tidak konsisten merealisasikan janji kampanye pada pemilu presiden (pilpres) 2014. Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua, mencontohkan Jokowi pernah berjanji untuk membentuk kabinet ramping dan tanpa transaksional ketika pemilu. Faktanya, hal tersebut tidak terealisasi.
“Akan dukung pemberantasan korupsi, eh malah mengajukan BG (Budi Gunawan) jadi calon kapolri. Padahal, sudah diberi stabilo merah dari KPK,” ujarnya dalam diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2).
Makanya, menurut Abdullah, rencana revisi UU KPK merupakan ujian lain bagi bekas gubernur DKI itu dalam mewujudkan janji kampanyenya.
Sebab, Jokowi bisa membatalkan revisi tersebut dengan menarik dukungan dari pembahasan tersebut yang kini memasuki tahap harmonisasi di Badan Legislasi (Baleg) DPR.
“Kalau presiden menyatakan tidak setuju, tidak ikut dalam pembahasan, tidak bisa direvisi itu,” pungkas eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka