Jakarta, Aktual.com – Tokoh Rumah Amanat Rakyat Ferdinand Hutahaean mengatakan jika rezim yang sedang berkuasa sekarang semakin hari semakin jauh dari cita rasa seorang pemimpin sejati.
Dimana, justru semakin tua umur pemerintahan, semakin jauh dari indikator-indikator kerakyatan dan nasionalisme.
“Rezim memimpin dengan gaya manajemen suka-suka, dan lebih menyedihkan lagi ketika logika berpikir yang digunakan semakin tidak mencerminkan perlindungan kepada rakyat, bangsa dan negara, akan tetapi menggunakan logika yang menyesatkan,” kata Ferdinand dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.com, di Jakarta, Rabu (11/1).
Ia berpandangan bahwa saat ini terlalu banyak ketidakpatutan yang terlontar ke tengah publik tanpa dipikirkan dampak psikologis dan moral di masyarakat. Hal ini membuat banyak kalangan mengernyitkan dahi melihat realita kepemimpinan rezim sekarang.
“Pertanyaan yang muncul, mengapa para pejabat rezim ini suka berbicara tidak patut bahkan merupakan bentuk kekerasan verbal terhadap rakyatnya? Perlukah pertanyaan ini kita jawab? Coba kita telisik beberapa kekonyolan yang terucap dari para pejabat kita,” papar mantan relawan Jokowi itu.
Misalnya, lanjut dia, pernyataan Presiden Jokowi yang semestinya sebelum diucapkan dipikirkan dulu dampaknya, seorang presiden mestinya tidak boleh asal bicara.
“Menanggapi mahalnya harga cabai rawit, Jokowi menyatakan agar rakyat mensiasatinya dengan tidak usah beli, sedih mendengar presiden bicara seperti ini. Pernyataan ini mengandung makna lari atau menghindar dari masalah,”
“Padahal Presiden tidak untuk menghindari masalah akan tetapi menyelesaikan masalah yang ada. Logika tidak sehat, apakah kemudian jika rakyat sakit dan tidak mampu bayar harus disuruh juga tidak usah berobat?”tandasnya.
Laporan: Novrizal
Artikel ini ditulis oleh: