Medan, Aktual.co — Eksponen Presidium Aliansi (Ekspresi) BEM Kota Medan menanggapi serius undangan yang dilayangkan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 21 Mei mendatang.

Ketua Ekspresi BEM Kota Medan, Arief Budiman mengatakan, bahwa undangan tersebut boleh saja dianggap sebuah hal yang biasa bagi Wantimpres. Namun, dalam gerakan yang akan dibangunnya, undangan itu tentu bernilai melemahkan.

“Pertanyaannya, mengapa sebelum issu aksi 20 Mei bergulir Wantimpres memanggil Mahasiswa? Apakah hanya karena akan ada gerakan besar, maka Mahasiswa dipandang?. Dalam sebuah gerakan, ini tentu melemahkan,” keluh Arief kepada Aktual.co, di Medan, Minggu (19/4).

Kata ia, elemen Mahasiswa dipersilahkan untuk menghadiri undangan itu. Namun, dia mengingatkan, bahwa gerakan yang sedang dibangun harus tetap solid dan kuat.

“Disini idealisme perjuangan Mahasiswa dipertaruhkan. Silahkan menghadiri, tapi gerakan harus tetap berjalan. Menghadiri undangan itu adalah langkah dialogis, gerakan juga memahami adanya langkah-langkah dialogis kan? Tapi ketika langkah dialog tak menemui titik temu, semua paham bahwa aksi ekstra parlemenentarian adalah langkah terakhir,” tukasnya.

Ditambahkannya, gerakan 20 Mei yang sedang digalang adalah hasil kajian selama ini di kalangan Mahasiswa. Hasil kajian itulah, lanjut Arief, yang mengkerucut menjadi sebuah ketidakpuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK.

“Mahasiswa tentu sudah melihat seratus hari kepemimpinan Presiden, mengevaluasi-nya dan akhirnya mungkin ditemukan banyak hal yang tak sesuai dengan janji kampanye dan cita-cita bangsa. Jadi sah-sah saja ada gelombang kemarahan dan ketidakpuasan,” tegasnya.

“Mari membuka sejarah, rezim otoriter hanya jatuh ditangan gerakan ekstra parlementarian. Jadi jangan coba-coba melemahkan gerakan jalanan,” sambungnya.

Lanjutnya, pihaknya hanya berharap, Pemerintah saat ini benar-benar memahami apa yang sedang dilakukan untuk bangsa. Pemerintah diminta berkaca dan mengevaluasi diri, dan tidak hanya sekedar menjadi alat memuluskan kepentingan asing.

“Kita sama-sama tahu, Indonesia ini kaya, baik sumber daya manusia, sumber daya alam. Asing melihat potensi Indonesia yang luar biasa, dan untuk meredam potensi itu menjadi kekuatan besar ditengah-tengah dunia, jalan satu-satunya ya melemahkannya. Ini yang patut diingat oleh rezim hari ini,” tegasnya lagi.

Artikel ini ditulis oleh: