Aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas ekspor Impor Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Jumat (9/9). Dua pengelola terminal peti kemas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok yakni Jakarta International Container Terminal (JICT) dan TPK Koja memberlakukan biaya jasa penimbangan peti kemas ekspor pada auto gate JICT-TPK Koja sebesar Rp50.000 per boks. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com- Ekspor nonmigas dari Provinsi Sulawesi Tengah ke sejumlah negara tujuan lebih didominasi ke Republik Rakyat China dengan persentase 95,65 persen dari total ekspor nonmigas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Edi Arago Waigeo dalam siaran persnya, Senin (12/12) menyebutkan ekspor nonmigas Sulawesi Tengah pada Juni 2016 sebesar 89,22 juta dolar AS dengan volume 81.677 ton.

Dia mengatakan porsi terbesar berupa kelompok barang logam tidak mulia, barang tebat dari logam tidak mulia sebesar 85,10 juta dolar AS. Kelompok ini mendominasi 95,38 persen ekspor nonmigas.

Selanjutnya diikuti kelompok lemak dan minyak sebesar 3,09 persen dan kelompok kayu, barang dari kayu dan barang anyaman 0,91 persen.

Selain ke China, negara tujuan ekspor kedua yakni Rusia sebesar 3,09 persen disusul Korea Selatan 0,36 persen.

Sementara itu kata Edi, impor nonmigas yang masuk ke Sulawesi Tengah pada Juni 2016 sebesar 91,48 juta USD dengan volume sebesar 159 ribu ton. Produk impor berupa mesin dan pesawat mekanik dan perlengkapan elektronik masih mendominasi sebesar 77,40 juta USD atau 84,61 persen dari total impor nonmigas.

Sementara impor kelompok barang hasil pabrik sebesar 3,23 juta USD atau 3,53 persen, selanjutnya kelompok kendaraan dan perlengkapannnya senilai 2,07 USD atau 2,27 persen.

Edi mengatakan negara asal kelompok barang tersebut juga masih didomonasi RRC sebesar 93,66 persen disusul Australia 5,43 persen. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara