Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi saat melakukan panen padi varietas unggul baru Balitbangtan Kementan di Kabupaten Sambas, Kamis (19/8/2021). Foto: Aktual/Warnoto
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi saat melakukan panen padi varietas unggul baru Balitbangtan Kementan di Kabupaten Sambas, Kamis (19/8/2021). Foto: Aktual/Warnoto

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian Indonesia pada Januari 2022 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni sebesar 0,38 miliar dolar AS atau 11,54 persen secara year on year (yoy).

Dengan demikian, sektor pertanian ini berkontribusi sebesar 1,97 persen dari total ekspor non migas 95,30 persen. Selain itu, sektor pertanian juga menyumbang surplus anggaran hingga 377,9 juta dolar AS.

“Sektor pertanian kita meningkat 11,54 persen (YoY),” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, Selasa (15/2).

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi yang baik antara Kementerian Pertanian dengan para petani, peternak, dan pekebun.

Ia menyampaikan pertumbuhan positif ekspor produk pertanian sepanjang 2021 mencapai Rp625,04 triliun atau meningkat 38,60 persen dibanding tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp451,77 triliun.

β€œIni merupakan sinergi yang baik antara pemerintah dengan petani. Tetapi bukan 100 persen prestasi pemerintah, melainkan seluruh masyarakat, khususnya petani kita yang sangat berperan aktif,” kata Wamentan Harvick dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/2).

Ia mengungkapkan produksi sektor pertanian memang terus tumbuh sepanjang tahun 2021. Hal ini terlihat dari pertumbuhan PDB di sektor tersebut yang secara konsisten positif sejak awal pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

“Sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekalipun di tengah pandemi COVID-19,” tuturnya.

Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa nilai tukar petani (NTP) juga terus membaik dengan data terakhir per Desember 2021 mencapai 108,34 persen, di mana NTP terendah tercatat pada Mei 2020 sebesar 99,47 persen. NTP 108,34 persen pada Desember ini merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir.

Kementerian Pertanian mencatat peningkatan produksi komoditas utama sektor pertanian 2021, yaitu produksi padi 2021 mencapai 55,27 ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 1,13 persen dibanding tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton GKG.

Produksi jagung mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52 persen dibanding tahun lalu, produksi bawang merah mencapai 1,93 juta ton atau naik 6,63 persen, produksi kakao sebesar 750 ribu ton atau naik 1,25 persen, kopi 775 ribu ton atau naik 1,71 persen, produksi gula tebu 2,42 juta ton naik 13,602 persen, dan daging ayam ras 3,42 juta ton naik 6,5 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi