Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi peningkatan ekspor pertanian pada Juni 2021 sebesar 33,04 persen secara month to month (mtm). Jika dibandingkan secara tahunan (yoy), pertumbuhan tersebut mencapai 15,19 persen.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan kenaikan tersebut terjadi pada komoditas tanamam obat, aromatik, rempah, kopi, dan sarang burung walet sebagai penyumbang terbesar dalam kinerja ekspor selama Juni 2021.
“Secara nilai, ekspor pertanian tercatat mencapai sebesar US$ 0,32 miliar,” kata Margo dalam keterangan resmi pada Kamis (15/7) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan meningkatnya kinerja ekspor pertanian merupakan motivasi bagi para petani untuk dapat memperluas cakupan pasar luar negeri.
Sebab, menurutnya, Indonesia memiliki banyak komoditas pertanian potensial yang dapat diekspor. Sehingga ia meminta agar tidak cepat berpuas diri terlebih dahulu dengan pencapaian ini
“Jangan puas sampai di sini. Kita punya begitu banyak komoditas potensial, dan kita terus memotivasi petani untuk merambah pasar ekspor,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (17/7).
Untuk mendukung hal ini, Wamentan mengungkapkan pemerintah telah mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total anggaran mencapai Rp77 triliun. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengharapkan agar sektor pertanian dapat menyerap 1/3 dari total KUR tersebut.
“Soal support dan stimulan, kita sudah salurkan KUR pertanian per Juli 2021 sebesar Rp40 triliun. Artinya kita bersyukur sekali, berkah, kita punya Presiden yang sangat concern soal Pertanian. Karena itulah sektor ini dapat menggeliat. Petani kita juga semakin kreatif dan berdaya saing,” tutur tokoh mudah Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi