Jakarta, Aktual.com — Ekspor Tiongkok di bulan Juni 2015 meningkat 2,1 persen. Setelah tiga bulan sebelumnya menunjukkan penurunan.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, ekspor Tiongkok kali ini meningkat 1,17 Triliun Yuan (USD187 Miliar). Sedangkan, impor turun selama delapan bulan berturut-turut, yaitu 6,7 persen. Hal ini membuat neraca perdagangan Tiongkok surplus 45 persen menjadi 284,2 Miliar Yuan.
Tiongkok merupakan negara pengekspor barang terbesar. Dan, penurunan ekspor lalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Tiongkok.
Demikian dilansir BBC Business, Selasa (14/7) tahun lalu, dimana pertumbuhan ekonomi Tiongkok merupakan yang terendah. Meningkat 7,4 persen, dimana tujuh persen merupakan peningkatan yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini merupakan yang terendah sejak krisis ekonomi global.
Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok menyebutkan, bahwa krisis Yunani mempengaruhi perdagangan Tiongkok, dimana permintaan berkurang, biaya buruh meningkat, dan nilai tukar mata uang melemah.
Kemudian, otoritas mengambil langkah dengan membuat kebijakan yang mendorong ekonomi. Seperti, memangkas suku bunga untuk keempat kalinya sejak November lalu.
Pemerintah Tiongkok akan merilis data ekonomi kuartal kedua pada esok hari. Dan, para Ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tak lebih dari tujuh persen, merupakan yang terendah sejak enam tahun.
Artikel ini ditulis oleh: