Petani menata tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen miliknya di tempat penampungan sementara kelapa sawit Bram Itam, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Kamis (4/2). Petani setempat menyebutkan, harga TBS kelapa sawit di daerah itu mulai bergerak naik dari Rp850 per kilogram menjadi Rp950 per kilogram dalam sebulan terakhir yang diprediksi terpengaruh peningkatan konsumsi sawit dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com  – Produksi minyak kelapa sawit mentah diperkirakan membaik pada 2017, setelah pada tahun sebelumnya alami penurunan karena cuaca yang tak mendukung yaitu El Nino dan diikuti perubahan cuaca yang cenderung La Nina sehingga produktivitas rendah.

“Penurunan produksi minyak kelapa sawit mentah juga diikuti oleh turunnya harga di pasar internasional. Kesulitan seperti itu bukan saja dialami kita tapi juga semua perusahaan perkebunan,” kata Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Vallauthan Subraminam kepada pers di Jakarta, Rabu (14/12).

Menurut Vallauthan, perusahaan memperkirakan produksi sawit perusahaan sudah akan membaik pada 2017 dan 2018 yang antara lain didukung oleh permintaan pasar internasional juga meningkat.

Melihat prospek produk kelapa sawit tahun depan akan membaik, katanya, perseroan berencana membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) tahun depan di Kalimantan Tengah dengan nilai investasi sekitar Rp250 miliar.

“Dana yang akan kita pakai dari internal. Kalau perlu kami akan cari pinjaman, tetapi biasanya kami dari internal dulu,” ucapnya.

Melihat prospek baik pada tahun depan, perseroan menargetkan memproduksi tandan buah segar (TBS) hingga 1,2 juta ton dari lahan inti dan jika harga terus dalam kondisi baik, maka pendapatan tahun depan akan meningkat 48 persen.

Perseroan, kata Vallauthan, juga akan terus melakukan akuisisi sejumlah perusahaan sawit dalam upaya mengembangkan dan memperluas lahan serta meningkatkan produktivitas produk sawit.

“Untuk akuisisi, perseroan sedang mencari atau sedang negosiasi dengan beberapa perusahaan. Tetapi nilainya dan nama perusahaannya belum bisa kami sampaikan,” kata Subraminam.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka