BPBD Kabupaten Banyumas membantu warga di daerah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih dengan menyalurkan bantuan air. Ariono mengatakan bahwa BPBD sudah menyalurkan 198 tanki atau sekitar 990.000 liter air ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan.

“Ada beberapa desa yang membuat semacam penampungan air yang dibuat dari terpal untuk mempercepat proses distribusi air dari BPBD, hal tersebut sangat membantu kami karena proses distribusi air menjadi lebih cepat dan lancar,” kata Ariono.

BPBD Banyumas, ia menjelaskan, menyiapkan sekitar 1.000 tanki air bersih guna mengantisipasi kemungkinan krisis air bersih meluas dan berdampak kepada lebih banyak warga. BPBD juga menyiagakan personel untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Ariono menjelaskan pula bahwa sebelum musim kemarau tiba, BPBD Banyumas sudah memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

“Kami memetakan wilayah yang berpotensi kekeringan, kami juga berpedoman pada data tahun 2018 yang lalu, karena prediksi kami lokasi kekeringan pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan lokasi kekeringan pada tahun yang lalu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tahun 2018 kekeringan dan kekurangan air bersih antara lain melanda wilayah Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas.

Artikel ini ditulis oleh: