Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2015 mencapai 4,7 persen, melambat jika dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,08 persen. Sedangkan secara kuartalan, ekonomi pada kuartal II 2105 tumbuh 4,67 persen, juga melambat jika dibandingkan kuartal I 2015 yang mencapai 4,71 persen.
Pertumbuhan tertinggi kuartal II 2015 didapat dari sektor jasa pendidikan (12.16 persen), informasi dan komunikasi (9,56 persen), dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial (8,16 persen). Sedangkan distribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2015 yaitu industri pengolahan (20,91 persen), pertanian (14,33 persen), dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (13,26 persen).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan sektor pertanian perlu diwasapadai pada pertumbuhan ekonomi di semester II 2015. Jika pemerintah tidak mengantisipasi dampak El-Nino, share sektor pertanian terhadap PDB di semester II 2015 akan menurun tajam.
“Saya agak khawatir, kalau saya lihat pertumbuhan pertanian lumayan tinggi. Saya khawatir kalau El-Nino betul-betul terjadi dan dampaknya akan seburuk prediksi BMKG, prediksi pertanian akan tajam,” ujar Suhariyanto di Jakarta, Rabu (5/8).
Sedangkan untuk industri pengolahan, yang perlu diwaspadai adalah industri pakaian jad dan kertas. Hal itu sangat mungkin terjadi jika produk domestik tidak mampu bersaing dengan produk luar negeri.
“Lihat baju-baju perempuan sekarang ini kan didominasi dari negara China karena harganya lebih murah dari kita. Ke depan yang perlu dijaga selain manufaktur, ya kedua industri itu (pakaian jadi dan kertas),” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka