Ahok menjadi saksi dalam sidang tersebut terkait kasus korupsi proyek pengadaan 25 UPS untuk 25 sekolah SMA/SMKN pada Sudin Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat pada APBD Perubahan Tahun 2014.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diyakini takkan menang mudah pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017, meski elektabilitasnya tertinggi dibanding sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai pesaingnya.

Pasalnya, kata Direktur Eksekutif Reasonlime, Reza Hariadi, tingkat keterpilihan Ahok mengalami penurunan dibanding Pilkada DKI 2012 silam.

“Pada pilkada lalu, dia berhasil unggul dengan persentase 53,8 persen. Tapi sekarang, berdasarkan beberapa survei, justru berada di bawah kisaran 50 persen,” ujarnya saat dihubungi Aktual.com, Senin (22/2).

Meski pilkada baru digelar tahun depan, kata Reza, bukan hal mudah bagi Ahok untuk menggerek elektabilitasnya.

“Kecuali nama-nama yang dicalonkan yang tidak populis dan tidak sebanding,” jelas kandidat peraih gelar doktoral ilmu politik Universitas Indonesia (UI) ini.

Reza menambahkan, rendahnya elektabilitas politikus yang pernah menjadi kader tiga partai itu dipengaruhi oleh kinerjanya selama menjabat ibukota.

“Elektabilitas itu linear dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja dan sikap Ahok. Nama-nama yang dimunculkan, juga menjadi pengaruh,” bebernya.

“Sehingga, kalau dalam pilkada nanti Ahok kalah, menunjukkan kinerja tidak mendapat simpati publik,” tandas eks Sekjen PP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Sejumlah surveyor diketahui telah mempublikasikan risetnya tentang Pilkada DKI 2017, termasuk elektabilitas kandidat.

Misalnya, CSIS mencatat, elektabilitas Ahok sebesar 45 persen. Sedangkan pesaingnya, Walikota Bandung Ridwan Kamil hanya 15,7 persen, Walikota Surabaya Tri Rismaharini 7,75 persen, bekas Menpora Adhyaksa Dault 4,25 persen, dan delapan nama lain di bawah empat persen.

Sedangkan versi Populi Center, Ahok tetap diurutan teratas dengan perolehan 52,2 persen. Kemudian, disusul Ridwan Kamil 12 persen, Ketum DPP PBB Yusril Ihza Mahendra 6 persen, Gubernur Banten Rano Karno 5,8 persen, dan Adhyaksa Dault 4,8 persen.

Tiga kandidat lainnya, Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli, musisi Ahmad Dhani, dan Waka Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, di bawah tiga persen.

Responden yang belum memilih 11,5 persen dan yang tidak menjawab sekira 2,8 persen.

Artikel ini ditulis oleh: