“Masyarakat Kalimantan Barat menganggap, sosok Karolin juga merupakan bagian dari politik Dinasti yang diterapkan di pilkada serentak di Indonesia. Ditambah lagi dengan kasus video porno yang pelakunya mirip denganya, juga masih jadi ingatan masyarakat Kalbar,” ujar dia.

Sementara, paslon Milton-Boyman juga menempati peringkat tertinggi untuk parameter akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat dibandingkan dua pasangan calon kepala daerah lainnya. Tingkat akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat Kalimantan Barat terhadap Milton-Boyman sebesar 89,3 persen disusul pasangan Sutarmidji-Norsan 68,2 persen dan pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot 64,1 persen.

Untuk kapabilitas dan kompentesi sebagai kepala daerah Kalimantan Barat dari ketiga pasangan calon, lagi-lagi pasangan Milton -Boyman meraih suara 88,6 persen. “Milton dianggap berprestasi saat memimpin Sintang sementara pasangan Sutardmidji–Ria Norsan memiliki nilai kapabilitas dan kompentensi sebesar 75,3 persen dengan alasan tidak punya prestasi selama menjadi kepala daerah,” kata dia.

Dan diurutan ketiga, pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot hanya mendapat suara 49,8 persen, karena dianggap tidak memiliki pengalaman sama sekali. Pada saat simulasi terbuka secara spontan tanpa memberikan nama ketiga pasangan calon kepala daerah Kalimantan Barat yang akan bertanding di Pilkada Kalimantan Barat 2018, dengan pertanyaan pasangan kepala daerah mana yang akan dipilih jika Pilkada digelar hari ini?

Secara spontan dari 1.815, 41,8 persen menjawab akan memilih pasangan Milton Crosby-Boyman Harun, dengan alasan keduanya punya track record yang lebih baik saat menjabat sebagai kepala daerah dibanding dengan dua pasangan lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara