Berebut kursi bos Pertamina. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) meminta para pemangku kebijakan untuk menghentikan praktek memperalat PT Pertamina (Persero) sebagai tunggangan politik. Ketua umum eSPeKaPe, Binsar Effendi mengaku; sikap ini telah disampaikan secara tertulis kepada beberapa unsur pemangku kebijakan.

“Sebenarnya baik eSPeKaPe maupun Organisasi Purnakarya Pertamina (POPP) pada 28 Februari 2017 lalu sudah dikirimkan kepada Presiden Jokowi, termasuk dikirim juga kepada Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN, Rini Sumarno dan Komisaris Utama Pertamina Tantri Abeng. Agar Pertamina tidak menjadi kuda troya politik terus menerus,” ungkap Binsar Effendi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (15/3).

Lalu kemudian, seiring santernya nama Elia Massa Manik disebut akan ditunjuk menjadi orang nomor satu di Pertamina, hal ini menuai respon negatif. Ketua Umum Organisasi Pejuang Pensiunan Pertamina (OP3), Samuel Parantean menyebut Elia Massa Manik tidak mempunyai kapasitas utuk jabatan itu.

“Jika sampai terpilih Elia Manik menjadi Dirut Pertamina, ini sama artinya sopir bajaj disuruh menerbangkan pesawat udara, pasti nyungsep dan pasti hancur,” ujarnya.

“Jangan hendaknya Pertamina selalu dijadikan kelinci percobaan dan kuda troya politik lagi. Mohon berpikirlah buat kepentingan bangsa dan negara, serta juga buat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mohon berpikirlah dengan matang untuk ibu pertiwi dan merah putih wahai penentu kebijakan,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka