Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Endre Saifoel mengkhawatirkan subsidi elpiji kemasan tabung 3 kg akan makin membengkak ke depannya jika tidak segera dilakukan pengendalian.

“Pada 2017 ini, subsidi elpiji 3 kg sudah dialokasikan sekitar Rp20 triliun, namun diprediksi bisa membengkak hingga Rp30 triliun. Untuk 2018, realisasinya bisa naik lagi menjadi Rp40 triliun,” katanya di Jakarta, Senin (29/5).

Selain makin membengkak, menurut dia, program subsidi elpiji 3 kg yang berjalan selama ini juga rawan kebocoran.

Di tambah lagi, lanjutnya, banyak alokasi subsidi elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran.

“Banyak pemakai elpiji kemasan 3 kg bersubsidi merupakan masyarakat mampu, yang seharusnya tidak berhak memakainya,” ungkap pria yang biasa dipanggil Haji Wen itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan