Saat ini, pasokan elpiji kemasan tiga kilogram terjadi kelangkaan. Masyarakat kesulitan untuk mendapatkan elpiji tiga kilogram baik di tingkat pengecer maupun agen penyalur.

Akibat kelangkaan itu, kata dia, harga elpiji kemasan tiga kilogram menembus Rp27.000, padahal sebelumnya hanya Rp17.000/tabung.

“Kami setiap hari terpaksa menyetok kayu bakar dari ladang untuk dijadikan bahan bakar memasak,” katanya.

Begitu juga Ecin (50), seorang ibu rumah tangga warga Kampung Cimanggu, Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya bersama warganya menggunakan bahan bakar dari sisa pembuangan kelapa sawit.

Penggunaan bahan bakar itu, tentu membantu perekonomian keluarganya karena saat ini pasokan gas tiga kilogram cukup mahal.

Saat ini pasokan gas elpiji kemasan tiga kilogram langka, apabila terdapat di pengecer maka harganya pun cukup mahal.

Ia setiap hari bersama puluhan ibu-ibu mencari kayu bakar ke perkebunan maupun ladang yang jaraknya tidak begitu jauh dengan perkampungan warga tersebut.

“Kami bisa mengirit ekonomi jika mencari kayu bakar, terlebih harga gas mencapai Rp25.000/tabung,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka