Ilustrasi-Emas Batangan

Chicago, Aktual.com – Emas kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (29/9) waktu setempat (Kamis pagi WIB), jatuh ke level terendah dalam tujuh minggu tertekan oleh reli dolar naik dan ekspektasi bawa Federal Reserve AS dapat segera mulai mengurangi langkah-langkah dukungan ekonominya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot 14,6 dolar AS atau 0,84 persen menjadi ditutup pada 1.722,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (28/9/2021), emas berjangka juga jatuh 14,5 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.737,50 dolar AS.

Emas berjangka naik tipis 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.752 dolar AS pada Senin (27/9/2021), setelah sedikit menguat 1,9 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.751,70 dolar AS pada Jumat (24/9/2021), dan anjlok 29 dolar AS atau 1,63 persen menjadi 1.749,80 dolar AS pada Kamis (23/9/2021).

Apresiasi dolar membatasi kenaikan emas, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, karena membuat logam mulia tersebut lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“(Jika) pasar saham menjadi tidak stabil lagi, emas dapat melihat permintaan safe-haven yang lebih baik memasuki bulan Oktober yang penuh gejolak secara historis,” tambah Wyckoff.

Dolar, “safe haven” alternatif, menguat ke level tertinggi satu tahun terhadap mata uang saingannya, meskipun kebuntuan di Washington atas plafon utang AS mengancam akan menjerumuskan pemerintah ke dalam penutupan.

Jika pemerintah mulai ditutup, itu bisa mengangkat emas dan perak karena daya tarik safe-haven mereka, Wyckoff menambahkan.

Memberikan sedikit kelonggaran untuk emas, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun berkurang, meskipun bertahan di atas 1,5 persen, level yang tidak terlihat sejak akhir Juni, masih menjadi tantangan bagi emas.

Imbal hasil telah meningkat di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh The Fed, yang dapat diterjemahkan menjadi lebih banyak kerugian untuk emas, kata analis FXTM Lukman Otunuga, karena hal itu akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Presiden Fed Bank Philadelphia, Patrick Harker mengatakan “akan segera waktunya untuk memulai secara perlahan dan metodis” melakukan pengurangan pembelian obligasi.

Emas mungkin dipengaruhi oleh pidato dari para gubernur bank sentral serta angka Agustus untuk pengukur inflasi pilihan Fed, Otunuga menambahkan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 98,2 sen atau 4,37 persen, menjadi ditutup pada 21,485 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 14,9 dolar AS atau 1,55 persen menjadi ditutup pada 947 dolar AS per ounce. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin