Jakarta, Aktual.com – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (9/12) pagi WIB, karena dolar Amerika Serikat melemah bersama dengan pembelian kembali emas yang telah dijual (short positions) para pedagang.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 0,1 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi menetap di 1.075,30 dolar AS per ounce.
Emas mendapat sedikit dukungan dari dolar AS yang jatuh, ketika indeks dolar Amerika Serikat turun 0,31 persen menjadi 98,45 pada pukul 17.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika para pedagang terus keluar dari “short positions”, karena Federal Reserve AS bersiap untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember yang akan diadakan minggu depan.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan tersebut mencapai 83 persen. Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016 tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa The Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.
Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Logam mulia terhindar dari kejatuhan lebih lanjut karena laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja) yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (8/12) menunjukkan lowongan pekerjaan jatuh menjadi 5,383 juta pada Oktober, dan angka direvisi 5,534 juta pada September.
Laporan ini dapat memberikan dorongan jangka pendek untuk emas, tapi sangat tidak mungkin untuk mempengaruhi pengambilan keputusan The Fed pada pertemuan FOMC Desember.
Para analis percaya bahwa pasar sekarang telah sepenuhnya memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember, dan bahwa pasar sekarang tak yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi.
Perak untuk pengiriman Maret turun 21,6 sen, atau 1,51 persen, menjadi ditutup pada 14,116 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 16,7 dolar AS, atau 1,93 persen, menjadi ditutup pada 846,50 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh: